Genre Gender-bender dalam Animasi, Komik, dan Novel

Ilustrasi: Maheido

Bagi kamu yang suka atau tertarik dengan budaya populer Jepang seperti Manga atau Anime pasti pernah mendengar kalimat “Gender-bender”.


Biasanya istilah ini dicantumkan sebagai sebuah pilihan genre atau kategori jenis cerita yang diangkat dalam anime dan manga.

 

Genre ini sudah sangat dikenal dan sering dipakai sebagai ide cerita untuk berbagai animasi, komik, dan novel yang cukup diminati.

 

Alasan Gender-bender cukup populer bukan hanya disebabkan oleh keunikannya tetapi juga konsep idenya yang tergolong “tidak wajar”.

 

Sekarang mari masuk ke bagian utama dari artikel ini. Dimulai dari apa pengertian Gender-bender itu sebagai istilah dan genre.

 

Dalam bahasa inggris, istilah Gender-bender digunakan untuk menyebut fenomena orang-orang berperilaku menyimpang dari jenis kelaminnya.

 

Dalam hal ini yang dimaksud adalah laki-laki yang bertingkah dan berpenampilan layaknya perempuan, begitu juga sebaliknya.

 

Entah karena “sekedar suka” atau memang ada keinginan untuk sepenuhnya menyimpang atau membelot dari kodratnya.

 

Hingga bisa menipu mata orang yang hanya memandangnya secara sekilas karena tertutup oleh penampilan dan perilakunya.

 

Fenomena semacam itu rupanya sudah cukup dikenal sampai-sampai merembet ke dunia animasi, komik, dan novel.

 

Menginspirasi banyak sastrawan untuk mengangkat dan memolesnya sebagai bahan atau tema cerita dalam karya-karyanya.

 

Ada yang mengangkatnya sebagai tema utama, ada juga yang mengangkatnya hanya sebagai “bumbu” pemanis cerita.

 

Ada beberapa jenis cerita atau plot dalam komik, animasi, atau novel bertema Gender-bender yang bisa kamu temukan diantaranya,

  1. Tokoh laki-laki yang berpenampilan hingga bertingkah persis seperti perempuan atau sebaliknya.
  2. Tokoh laki-laki yang digambarkan memiliki postur tubuh, suara, hingga rupa wajah yang feminim, identik dengan perempuan atau sebaliknya.
  3. Tokoh laki-laki yang memiliki kemampuan bertukar tubuh dengan tokoh perempuan, begitu juga sebaliknya.
  4. Tokoh laki-laki yang tubuh dan wajahnya benar-benar berubah menjadi perempuan atau sebaliknya.

 

Karena “ketidaknormalannya”, cerita-cerita bertema Gender-bender tidak jarang juga dianggap cukup meresahkan bagi banyak orang.

 

Penulis sendiri sampai sekarang masih kurang nyaman kalau membaca atau melihat cerita-cerita bertema ini.

 

Walaupun tidak sedikit pula yang memang cukup menarik dan menghibur sampai laris manis diborong penggemar.

 

Menjadi lebih ‘menyegarkan’ lagi ketika dibalut dengan bumbu-bumbu komedi, aksi, romansa, sihir, dan sebagainya.

 

Misalnya cerita-cerita Gender-bender yang diangkat dalam komik dan animasi Jepang atau yang biasa dikenal sebagai manga dan anime.

 

Bukan hanya di Jepang, tema Gender-bender juga banyak diangkat dalam komik dan novel asal Korea Selatan dan Cina.

 

Contoh judul komik yang mengangkat tema ini di antaranya, Hatsukoi Zombie, Devil's Bride (악마의신부), dan Only Sense Online.

 

Contoh judul animasi bertema ini di antaranya, Fantasy Bishoujo Juniku Ojisan To, Boku no Pico, dan Back Street Girls: Gokudolls.

 

Kalau tertarik, kamu bisa cari aja sendiri di internet atau aplikasi-aplikasi penyedia komik, novel, dan animasi untuk judul lainnya.

 

Meskipun penulis nggak menyarankannya kalo ‘imanmu’ lemah. Bisa-bisa malah nanti termotivasi ikut ‘belok’ juga ya kan.

 

Itulah sedikit yang bisa kubagikan tentang genre Gender-bender untuk kamu ketahui, semoga bermanfaat.

 

Salam 👋

0 Komentar