[REVIEW] Anime Kokoro ga Sakebitagatterunda (KokoSake)

 

 

Poster promo penayangan film anime "Kokoro ga Sakebitagatterunda" pada 2015 di Jepang

Halo kamu, pada artikel kali ini aku akan mengulas (review) sebuah film anime yang berjudul “Kokoro ga Sakebitagatterunda”.

 

Sebuah film anime drama sekolah remaja asli (bukan adaptasi dari komik atau novel) yang telah tayang perdana pada 19 September 2015 yang lalu di Jepang.


Film ini diberi judul bahasa inggris “The Anthem of The Heart”. Kalau dalam bahasa Indonesia, judul anime ini kurang lebih artinya “Hatiku Ingin Berteriak”.


Ceritanya dikarang oleh Chou Heiwa Busters dan skenarionya ditulis oleh Mari Okada. Digarap oleh tim yang sama yang mengerjakan seri anime hits, Anohana (2011).


Aku sudah menonton film ini lebih dari sekali dan merupakan salah satu anime favoritku karena secara pribadi suka dengan desain karakter dan ceritanya.


Berikut ulasanku setelah menontonnya kembali belum lama ini melalui sebuah platform Video on Demand (VoD) dan bagi yang belum nonton, bisa baca sinopsisnya dulu berikut ini.



SINOPSIS

Suatu hari, Jun Naruse pergi ke sebuah bangunan “Istana” yang berada di atas sebuah bukit dekat tempat tinggalnya.


Dia begitu kagum dengan betapa megah dan indahnya istana itu. Kebetulan saat bermain ke sana, Ia melihat ayahnya keluar dari dalam istana itu dengan seorang wanita.


Sebagai gadis yang sangat tergila-gila dengan kisah pangeran dan tuan putri, Ia terkejut gembira ternyata ayahnya adalah seorang “pangeran”.


Setelah bergegas pulang dan memberi tahu dengan antusias tentang yang baru disaksikannya itu pada sang ibu, hal yang tidak terduga terjadi.


Keluarga Naruse seketika berantakan, kedua orang tuanya bercerai. Itu semua terjadi akibat kecerewetannya, setidaknya itu yang dipikirnya.


Naruse sangat sedih dan menyesal mengetahui kenyataan bahwa mulutnya yang cerewet telah menjadi penyebab kehancuran keluarganya sendiri.


Saat sedang menangis merenungi perbuatannya, Ia dihampiri sosok telur ajaib yang bisa berbicara dan telur itu menawarkan “solusi” untuk masalah Jun.


Solusinya adalah sang telur “menyeleting” mulut Naruse. Mulutnya akan terus tertutup hingga Ia mampu mengatasi kebiasaannya yang suka ceplas-ceplos.


Sejak kejadian itu, suara Naruse tidak pernah keluar lagi dan dia harus menjalani hidup dalam kebisuan hingga menginjak bangku SMA.


Namun kehidupan yang monoton seketika berubah saat Ia tiba-tiba ditunjuk menjadi koordinator kelas untuk tampil di acara temu sosialisasi sekolah oleh wali kelasnya.


Bersama tiga teman sekelasnya yang lain yaitu, Takumi Sakagami, Natsuki Nitou, dan Daiki Tasaki. Dari sini, cerita Naruse yang ingin bisa bersuara lagi dimulai…



ULASAN

Kisah Ringan yang Bermakna Dalam

Masalah yang coba disinggung oleh film ini melalui Naruse sebagai tokoh utamanya sebenarnya cukup berat dan gelap untuk dikisahkan.


Inti cerita film ini adalah tentang Naruse yang ingin bisa 'menyuarakan' perasaannya dengan bebas yang selama ini harus terpendam akibat kebisuannya.


Terdengar sederhana namun pada bagian awal film diperlihatkan bahwa Naruse aslinya tidak bisu tetapi Ia membisu karena trauma berat sehingga takut untuk berbicara.


Mentalnya sangat terpukul karena menjadi 'kambing hitam' kehancuran keluarganya sekaligus penyebab perceraian ayah dan ibunya sendiri yang sangat disayanginya.


Namun, masalah itu tidak disorot lebih dalam dan film lebih fokus mengisahkan perjuangan Naruse 'memecahkan telur' yang mengekang suaranya.


Hasilnya, cerita film ini jadi terasa ringan dan menyenangkan meski berangkat dari premis yang ‘gelap’ namun, di saat yang bersamaan tetap bermakna.



Drama yang Merenyuhkan Hati

Secara pribadi, aku sangat menyukai penokohan Jun Naruse sebagai tokoh utama dan bagaimana cara dia diceritakan dalam film ini.


Sebenarnya, drama yang disuguhkan biasa saja layaknya anime bertema anak sekolah pada umumnya tetapi nuansanya itu loh, begitu hangat dan personal.


Film ini bukan hanya tentang Naruse yang ingin bebas meluapkan perasaannya tetapi juga tentang Naruse yang gigih melawan ketakutannya sendiri.


Kita juga diperlihatkan bagaimana tingginya semangat Naruse untuk bisa “bersuara” lagi, pelan-pelan memengaruhi orang-orang di sekitarnya.


Menariknya, semua itu terjadi tanpa Naruse sadari karena sepanjang film, dia hanya fokus pada dirinya dan keadaannya sendiri yang dianggap menyedihkan.


Bagi orang yang punya pengalaman hidup mirip seperti yang Naruse alami, film ini lumayan mampu membuat air mata menetes ketika menontonnya.



Musik yang Indah dan Menyentuh

Adegan menyanyi pada akhir pentas dan ketika Naruse muncul di tengah-tengah penonton adalah bagian yang juga sangat aku suka dalam film ini.


Kemunculan Naruse saat pentas itu “wow” sih. Bukan hanya dramatis, lagu yang dinyanyikan pun begitu emosional dan nuansanya itu dapet banget.


Bukan hanya nada sendunya bikin merinding, lirik lagunya pun bermakna dalam karena berisi curahan hati Naruse yang selama ini selalu dipendamnya.


Lagu terakhir yang dinyanyikan sebagai penutup pentas drama musikal menurutku juga berhasil menutup cerita film ini dengan hangat dan indah.


Walau agak sedih sebenarnya karena nadanya yang terdengar ceria serta lirik lagunya yang ‘penuh cinta’ ternyata hanya berakhir sebagai ‘harapan’.


Sejujurnya, aku juga secara pribadi lumayan suka dengan alunan nada musik yang dipakai dalam film ini. Indah tetapi sederhana dan mudah diingat.


_________
Bagiku pribadi, Kokoro ga Sakebitagatterunda (KokoSake) adalah film anime yang memberikan banyak pelajaran hidup yang berharga sekaligus romantis.


Cerita yang ditawarkan tidak terlalu ‘wah’ tetapi alunan musiknya yang indah mampu menguatkan nuansa personal dan emosionalnya dengan sangat baik.


Kalau kamu mencari anime dengan cerita yang bermakna dalam tetapi ringan isinya untuk dipahami, anime ini adalah salah satu yang aku rekomendasikan.

 

Itulah sedikit ulasan atau review dari film anime Kokoro ga Sakebitagatterunda (KokoSake) yang bisa aku tulis di sini. Terima kasih sudah membaca 👋 


KARAKTER PENTING

Jun Naruse dari anime Kokoro ga Sakebitagatterunda (The Anthem of the Heart)
Jun Naruse
Takumi Sakagami dari anime Kokoro ga Sakebitagatterunda (The Anthem of the Heart)
Takumi Sakagami
Natsuki Nitou dari anime Kokoro ga Sakebitagatterunda (The Anthem of the Heart)
Natsuki Nitou
Daiki Tasaki dari anime Kokoro ga Sakebitagatterunda (The Anthem of the Heart)
Daiki Tasaki
Skor
(8/10)
Sampul Anime Kokoro ga Sakebitagatterunda (KokoSake)
Kokoro ga Sakebitagatterunda

The Anthem of the Heart
Tayang Perdana 19 September 2015 (Jepang)
Tipe Film
Genre Sekolah, Drama, Romansa
Rating PG-13 - Teens 13 or older/Remaja usia 13 tahun ke atas (MyAnimeList)
Episode 1
Durasi 1 Jam 59 Menit (119 Menit)
Produser Aniplex, Dentsu, Fuji TV, Lawson HMV Entertainment, Shogakukan
Studio A-1 Pictures
Situs Resmi www.kokosake.jp

0 Komentar