Ulasan Lengkap Serial Anime No Game No Life

Sampul Seri Anime No Game No Life (2014)

Halo kamu, ini adalah ulasan atau review untuk anime ‘No Game No Life’, sebuah anime isekai unik tentang ‘dunia permainan’.

No Game No Life adalah anime yang ceritanya diadaptasi dari sebuah seri novel ringan berjudul sama karya Yuu Kamiya.

Tayang perdana pada 9 April 2014 di Jepang sebanyak 12 episode, ini adalah salah satu anime garapan studio Madhouse yang sangat populer.

Melalui tulisan ini, akan kubagikan sedikit pendapat pribadiku terhadap anime ini setelah menontonnya kembali belum lama ini.

Sebelum lanjut, bagi kamu yang belum nonton, bisa membaca sinopsis singkatnya dulu di bawah ini.
 
 

SINOPSIS

Sora dan Shiro adalah kakak adik hikikomori yang kesehariannya hanya mengurung diri di dalam kamar dan bermain gim bersama.

Di dunia gim daring, mereka dikenal sebagai pemain papan atas yang tak pernah terkalahkan yang dipanggil “Kuuhaku” atau “Kosong”.

Mereka dijuluki “Kosong” karena sangat jago bermain tetapi selalu muncul dengan kolom nama yang dibiarkan kosong.

Suatu hari, mereka menerima surel dari orang tidak dikenal yang berisi tantangan bermain catur daring kepada mereka berdua.

Setelah permainan yang sengit, mereka akhirnya menang. Walau Sora dan Shiro agak terkejut karena tidak biasanya kesulitan dalam pertandingan catur.

Lalu selesai bertanding, sang penantang yang tidak dikenal itu tiba-tiba bertanya kepada Sora dan adiknya apakah mereka mau hidup di ‘dunia lain’ jika ada.

Sebuah dunia yang menyenangkan di mana segalanya ditentukan oleh ‘permainan’, adil, dan tidak ada pertumpahan darah.

Dengan bercanda, Sora menjawab tertarik jika dunia seperti itu memang ada. Lalu, seketika ruangan berubah menjadi aneh.

Dinding ruangan tiba-tiba terbuka bagai sebuah kubus lipat dan keduanya terlempar ke suatu angkasa dalam posisi terjatuh ke sebuah planet.

Saat itulah diketahui identitas sang penantang, Ia bernama ‘Tet’ dan dialah yang menyebabkan semua keanehan itu terjadi.

Rupanya Tet mengirim Sora dan Shiro ke ‘dunia lain’ yang segalanya ditentukan oleh permainan yang baru saja mereka bicarakan melalui email.

Kata Tet, yang juga mengaku ’Tuhan’ dunia ini, ini adalah dunia yang segalanya ditentukan oleh permainan dan sepuluh ikrar sebagai pedomannya.

Pertumpahan darah dilarang dan setiap masalah harus diselesaikan dengan pertaruhan dalam permainan yang dimulai dengan mengucap ‘Aschente’.

Mulai dari sekarang, dunia inilah yang akan menjadi rumah baru mereka. Dari sini, kisah seru Sora dan Shiro di dunia permainan papan, ‘Disboard’ dimulai…


REVIEW (ULASAN)

Konsep yang Menarik

Alasan lain mengapa anime ini begitu menarik adalah konsep ceritanya yang beda banget dari anime lain dengan tema mirip.

Ini adalah pertama kalinya aku menemukan anime bertema fantasi (isekai, game) yang tokoh utamanya tak mengandalkan sesuatu seperti kekuatan super.

Walau lawan-lawannya punya kekuatan yang cukup untuk membunuhnya, semua kembali pada duel kecerdikan dalam sebuah permainan.

Dalam anime ini, keseruan datang dari seberapa efektif kecerdikan sang tokoh utama menggunakan otaknya untuk mengatasi masalah yang muncul ketika permainan berlangsung.

Karena apa? Karena semua lawan mainnya punya kekuatan sihir. Mereka bisa berbuat curang dengan cara yang tidak terduga dan sulit dihadapi manusia biasa seperti Sora dan Shiro.
 
 

Nuansa Dunia Permainannya Terasa Sekali

Dari sekian banyak anime dengan tema serupa yang pernah aku tonton, No Game No Life adalah anime yang nuansa ‘permainannya’ benar-benar terasa.

Penekanan cerita pada strategi Sora dan Shiro mencapai kemenangan dalam setiap game harus diakui menghasilkan rasa keseruan tersendiri.

Walau mungkin kita sudah tahu sejak awal bahwa dia pasti bakal menang, setidaknya jalan menuju itu dinarasikan dengan apik dan layak, nggak sampah banget.

Aku sangat suka dengan bagaimana setiap permainan yang berlangsung divisualisasikan dengan begitu imajinatif, seru, dan penuh warna.

Penggunaan warna merah dan ungu yang dominan dalam anime ini juga sangat berhasil menguatkan kesan fantasi semesta ‘Disboard’ dengan sangat baik.


Fanservice yang Lengkap

Selain ceritanya yang seru, anime ini juga menghadirkan fanservice yang bisa dibilang lengkap dan lumayan menggugah mata untuk sebuah anime bergenre ‘ecchi’.

Mulai dari fanservice loli hingga oppai ada di sini dan selalu ditampilkan konsisten hampir di setiap episode seiring cerita yang terus berjalan hingga akhir.

Contohnya, Stephanie Dola yang selalu saja tampil hampir telanjang atau Shiro yang suka menampilkan sisi ‘imut manja’ dirinya ketika bersama Sora.

Nuansa serius, tegang, dan drama yang seharusnya bisa lebih kuat jadi tertutupi oleh ragam fanservice yang ada sehingga, cerita anime ini terasa ringan dan santai.


Musik yang Keren dan Klop Dengan Adegannya

Secara keseluruhan, musik dalam anime ini keren-keren dan sebagai elemen pendukung, sangat berhasil membuat anime ini terasa lebih menarik, jadi betah nontonnya.

Mulai dari lagu opening, soundtrack, hingga lagu ending-nya. Aku sendiri ada beberapa soundtrack yang sangat aku suka dari anime ini selain lagu opening-nya.

Salah satunya adalah soundtrack ketika adegan Sora berpidato kepada rakyatnya di acara penobatannya sebagai raja baru Imanity bersama Shiro di episode empat.

Itu gila sih, untuk aku, kesan “semangat juang” dalam adegan itu kerasa banget. Bahkan aku sampai merinding ketika nonton itu karena ikut terbawa suasananya.


Game atau Judi?

Dalam anime ini kita diberitahu bahwa segala permainan bisa dilakukan setelah para pihak yang akan bertanding bertaruh dengan sesuatu yang disepakati nilainya dianggap sebanding.

Itulah yang dilakukan karakter utama kita selama ini. Jadi ketika menang, Sora dan Shiro mendapatkan sesuatu dari lawannya, termasuk sebaliknya. Sekilas seakan jadi seperti anime judi ketimbang game.

Tapi menurutku, anime ini masih cukup layak disebut sebagai anime game, apalagi dengan ceritanya dan visual dunianya yang sudah jelas ‘catur banget’.

Jadi, aku sendiri justru merasa anime ini seperti anime catur ketimbang judi, terlepas dari yang tadi. Jadi ini mungkin tergantung pada pandangan pribadi penonton.


Kesimpulan

Kesimpulannya, bagiku sendiri, No Game No Life adalah anime bertema permainan yang seru, menarik, dan menyenangkan. Musiknya dari lagu opening hingga ending juga bagus.

Cerita dan visualnya keren dan memukau banget untuk penonton remaja tapi anime ini lebih cocok sebagai hiburan santai bagi penonton dewasa.

Itulah sedikit ulasan untuk serial anime “No Game No Life” yang bisa aku tulis di sini. Silahkan menontonnya buat kamu yang tertarik.


sampul
Judul No Game No Life
Tayang Perdana 9 April 2014 (Jepang)
Tipe Serial
Genre Fantasi, Ecchi, Komedi
Rating PG-13 - Teens 13 or older/Remaja usia 13 tahun ke atas (MyAnimeList)
Episode 12
Durasi 23 Menit per episode
ProduserFrontier Works, Media Factory, Movic, AT-X
Studio Madhouse
Situs Resmi ---

0 Komentar