Poster Anime Giji Harem (Pseudo Harem) (2024) |
Sesuai judul, melalui tulisan ini aku akan mengulas (review) anime “Pseudo Harem” atau “Giji Harem” setelah menontonnya baru-baru ini.
Aku lumayan suka anime ini bahkan sejak episode pertamanya yang sangat berkesan bagiku. Oleh karena itu aku tertarik menulis ulasan tentangnya.
Sebelum masuk ke bagian ulasannya, untuk kamu yang belum tahu cerita animenya bisa baca sinopsisnya dulu tapi bagi yang sudah, bisa langsung lewati saja.
SINOPSIS
Sebagai anak laki-laki SMA yang sehat dan lagi masa puber, tentu saja Eiji Kitahama punya impian untuk menjadi populer dan disukai banyak cewek-cewek.
Beruntungnya dia, junior barunya yang manis di klub drama, Rin Nanakura bersedia membantunya mewujudkan impiannya yang nggak masuk akal itu. 😊
Dengan kemampuan aktingnya yang nggak kaleng-kaleng, Rin memerankan banyak kepribadian populer dari anime-anime, manga, dan novel saat bersama Eiji.
Dengan cara ini Eiji bisa mendapatkan pengalaman memiliki ‘harem’ meski hanya semu. Rin juga menikmati ‘sandiwara‘ itu karena bisa dekat dengan senpainya, Eiji.
Mulai dari Tsundere-chan, Cool-chan, Imouto-chan, dan masih banyak lagi. Dari sini lah kisah keseharian mereka yang manis dimulai...
ULASAN
Rin Nanakura | Giji Harem (Pseudo Harem) (2024) |
Komedi Romantis yang Unik
Sebenarnya kalau dilihat dari cerita dan plotnya anime ini biasa saja. Drama cinta bocah sekolahan yang bisa kamu temui di banyak anime lain.
Kegiatan ekskul, ngobrol di kelas, pulang sekolah bareng, plot kisah romansa sekolah Jepang yang sudah umum banget dipakai.
Tapi yang menarik dan unik dari anime ini adalah konsep menghadirkan “harem” ke dalam diri seorang heroine alih-alih menggunakan banyak karakter perempuan.
Harem adalah konsep dimana seorang karakter utama laki-laki dikelilingi banyak karakter perempuan dan biasanya mereka digambarkan punya perasaan dengan si laki-laki.
Masing-masing karakter perempuan itu biasanya mempunyai kepribadian yang khas dan spesifik di antaranya, pemalu, tomboy, pendiam, manja, dan sebagainya.
Di sini, kepribadian-kepribadian itu dihadirkan melalui satu orang karakter saja yaitu, Rin dalam bentuk sandiwara/akting (pura-pura). Sesuatu seperti ini belum pernah ada sebelumnya
Kita bisa lihat nuansa interaksi antara Eiji dan Rin sangat unik, bisa berubah-ubah tergantung kepribadian apa yang sedang Rin perankan dan asyik dilihatnya.
Nuansa yang Manis
Kesan pertama yang aku rasakan ketika menonton anime ini adalah nuansanya yang manis banget hampir di semua episode sampai membuat hati ini meleleh.
Manis yang aku maksud di sini bukan hanya dari sisi Rin, sang heroine yang cantik tetapi secara keseluruhan dari opening, plot cerita, dialog, hingga musiknya.
Penggunaan adegan yang didominasi medium shoot dan close up ditambah efek visual ‘bling-bling’ membuat Interaksi antara Rin dan Eiji terasa begitu intim dan personal.
Tingkah Rin ketika bersama Eiji, cara dia menggodanya, cara dia tiba-tiba sandiwara menjadi karakter lain karena malu, entah kenapa imut banget, serius.
Aku juga suka cara Eiji berinteraksi dengan Rin, tanpa basa-basi, spontan, terbuka, dan kadang penuh perhatian dengan mengikuti tingkah Rin yang random.
Tanpa drama aneh-aneh, memfokuskan cerita pada Eiji dan Rin sebagai karakter utama. Anime ini bisa menghibur banget dengan kemanisannya yang bikin nggak tahan.
Pengisi Suara Rin Nanakura Mengesankan
Warna suara pengisi suara Rin Nanakura (Jepang) cocok banget dengan karakternya. Maksudnya sesuai dengan apa yang aku bayangkan ketika membaca komiknya.
Tingkah sandiwara menjadi Tsundere-chan, Demure-chan, Cool-chan, Imouto-chan dll. juga berhasil dilakukan dengan sangat-sangat apik, nuansanya dapet banget.
Ketika Rin menjadi kepribadian-kepribadian itu, intonasi suaranya berubah dan terasa berbeda dengan karakter asli ‘Rin’ seolah dia adalah karakter yang lain untuk sesaat.
Ini patut diapresiasi karena sandiwara Rin adalah bagian vital bagi cerita anime ini. Kalau saja Pengisi suara Rin gagal melakukannya, anime ini pasti bakal menjadi ‘biasa banget’.
Rin cukup banyak bersandiwara dalam satu episode. Bukan hanya ketika bersama Eiji tetapi juga ketika latihan bersama klub drama.
Anime ini jelas menunjukkan keahlian pengisi suara Rin, Saori Hayami dalam memerankan beragam kepribadian yang terbukti bukan isapan jempol belaka.
Cerita Ringan yang Menghibur
Anime ini adalah kumpulan cerita pendek dari versi komiknya yang dimasukkan ke dalam satu episode berdurasi 23 menit, bukan jenis cerita bersambung.
Walaupun mulai di episode 7, durasinya per ceritanya berubah menjadi lebih panjang dan ‘romantis’ tepat saat hubungan antara Eiji dan Rin yang juga mulai berubah.
Lumayan menghibur untuk orang yang memang cuma ingin nonton anime secara santai ketika lagi senggang dan tidak mau terlalu peduli memahami perkembangan cerita.
Ah.. dan aspek lain yang juga aku suka dari anime ini adalah ceritanya yang nggak bertele-tele. Masuk episode satu, kita langsung diperlihatkan pertemuan pertama Eiji dan Rin.
Anime ini cukup aku rekomendasikan, terutama untuk para jomblo yang suka cerita-cerita romansa ringan. Meski komedinya kurang terasa, romansanya di sini gila manisnya.
sampul | |
---|---|
Judul | Giji Harem (Pseudo Harem) |
Tayang Perdana | 4 Juli 2024 (Indonesia - WIB) |
Tipe | Serial |
Genre | Komedi, Romansa |
Rating | PG-13 - Teens 13 or older/Remaja usia 13 tahun ke atas (MyAnimeList) |
Episode | 12 |
Durasi | 23 Menit per episode |
Produser | Pony Canyon, BS Fuji, Tokyo MX, bilibili |
Studio | Nomad |
Situs Resmi | --- |
0 Komentar